Edukasi

Mewaspadai Invalid Vote Di-recycle Jadi Valid Vote Pada Rekapitulasi Suara Pada Pemilu 2024

Oleh: Kang Oos Supyadin, Pemerhati Kebijakan Publik

Sebagaimana pada pemberitaan diberbagai media baik digital maupun cetak, melejitnya suara PSI oleh banyak pihak khususnya kalangan elit parpol bersuara tentang ada kejanggalan bahkan terjadinya sebuah kemustahilan.

Seperti penayangan hasil Quick Count Litbang Kompas dan beberapa lembaga survey lainnya per Jumat (17/2/2024) pukul 18.26 WIB beberapa hari paska pencoblosan, menunjukkan perolehan suara PSI 2,82 %. Data yang terhimpun 99 persen. Metode menggunakan metodologi stratified random sampling dan memiliki margin of error sebesar 1 persen.

Namun dalam beberapa hari terakhir dalam berita terkait hasil rekap suara dihebohkan oleh melambungnya suara PSI menjadi 3% lebih. Tentunya publik menyoroti lonjakan tajam perolehan suara PSI beberapa hari. Berdasarkan catatan Bisnis, Rabu (28/2/2024) pukul 17.00 WIB, PSI baru meraih 2,79%. Namun, pada Sabtu (2/3/2024) jam 18.00 WIB, realisasi hasil real count Pemilu 2024 ‘Partai Anak Muda’ itu mencapai 3,13%.

Atas terjadinya anomali suara PSI tersebut banyak pihak berkomentar :
1. Diduganya politik senyap sayang anak jilid II dimana ketua umum PSI merupakan anak Jokowi presiden RI
2. Penyelamatan pamor politik Jokowi sebab Presiden Jokowi sering muncul di televisi dan berbagai spanduk dan baliho ikut mengkampanyekan PSI, jika PSI tak masuk senayan menandakan tak berpengaruhnya iklan Jokowi selama ini.
3. Patut diduga karena adanya ketidakberesan dan ketidakjujuran sistem dalam SIREKAP maupun Real Count KPU itu sendiri
4. Yang terakhir ini lebih mengerikan yakni adanya dugaan Invalid Vote atau Surat Suara Tidak Sah di-recycle menjadi Valid Vote alias Suara Suara Sah.

Mari kita kawal proses penghitungan suara pilpres dan pileg baik DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota yang kini tengah berlangsung agar apa yang diduga atau dituduhkan para pihak ini tidak menjadi kenyataan, sebab jika kita membiarkannya sama saja kita turut melanggengkan terjadi kecurangan dan kehancuran pada proses demokrasi Pemilu di negara Indonesia ini.

Salam Perubahan

Baca Juga  Melalui Teacher Wellbeing untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *